Pameran buku. ’Internasional Indonesia Book Fair’ baru saja usai diselenggarakan pertengahan September ini. Sebanyak 17 negara berpartisipasi antara lain Inggris, Korea Selatan, Arab Saudi , Jerman China, Australia. Begitu masuk ruang ruang di JCC, Jakarta Convention Center, pengunjung hilir mudik di stand stand yang disediakan. Ada yang membuka buka buku buku yang tersedia, ada yang duduk menunggu waktu untuk mendengarkan acara di tempat penyelenggaraan acara yang diadakan silih berganti. Pendeknya melihat pengunjung yang datang dan pergi memenuhi ruang ruang yang disediakan, nampaknya buku masih diminati dan menimbulkan antusiasme pengunjung. Apakah ini membuat banyak orang yang pesimis bahwa penduduk kita kurang berminat baca jadi lebih optimis? Masih perlu dipertanyakan sebenarnya mengingat memang ada data yang menyebutkan angka minat baca masyarakat kita masih sangat rendah.
Saya teringat pada sosok yang pernah muncul dalam acara Kick Andy dan Mata Najwa, yang dengan suka rela membawa buku berkeliling dengan sepeda untuk memberi ruang baca bagi penduduk di daerah terpencil yang kurang bacaan. Sosok yang luar biasa. Saya juga mendengar dari rekan Sari Narulita yang seolah jadi duta Lembata (ingat bukunya ‘Cintaku di Lembata’ membawa pengaruh pada makin berkibarnya daerah di Timur itu bagi pembacanya?) yang menyebutkan bahwa di Lembata, pulau cantik di NTT ini pun sudah mempunyai perpustakaan. Senang mendengarnya. Najwa Shihab juga pernah datang ke daerah itu sebagai duta literasi.
Masyarakat kita memang masih perlu dan harus terus digalakkan dalam minat baca. Banyak sosok yang peduli dan secara sosial membantu masyarakat khususnya di daerah terpencil atau pedesaan yang membuat sendiri ruang ruang perpustakaan meski senyap pemberitaan. Pahlawan pahlawan serupa ini semoga semakin merambah di seluruh Nusantara dan perlu diperhatikan pemerintah pula, sehingga minat baca masyarakat kita juga terus meningkat.
Saya melangkah ke luar ruangan sambil mengingat di salah satu bagian pameran orang orang menyimak tentang bagaimana penulis bisa berkelana bahkan ke luar daerah dan difasilitasi bila bermaksud mendapatkan latar belakang sesuai isi tulisannya dengan syarat syarat yang ditentukan. Buku memang bisa dipamerkan dengan daya tarik masing masing. Di tempat itu saya sempat mengintip dekorasi kain kain putih yang ditata ber helai helai dan tiap helainya ditulisi sajak penyair kita. Salah satunya adalah karya Chairil Anwar ini. RM. foto RM
Senja di Pelabuhan Kecil
Ini kali tak ada yang mencari cinta
Di antara gudang, rumah tua pada cerita
Tiang serta temali kapal , perahu tiada berlaut
Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mepercepat kelam, ada juga kelepak elang
Menyinggung muram desir hari hari berenang
Menemu bujuk pangkal akanan, Tidak bergerak
Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak