Kalau disebut GM, semua orang media mestinya tahu siapa yang dimaksud, Dialah Goenawan Mohammad, wartawan kawakan, pendiri majalah Tempo yang catatan pinggirnya selalu menghentak, dan membuat isi majalah Tempo enak dibaca dan .. perlu. Maka banyak yang bertanya ketika Goenawan Mohammad berpameran lukisan “Lho Pak GM melukis toh? ” Ternyata memang sang wartawan dan sastrawan ini sebenarnya telah beberapa tahun terjun di kancah seni rupa dan tentu saja termasuk menekuni dunia lukis. Bagi mereka yang mengenalnya dekat, tidak heran tentang hal ini. Memang beberapa tahun terakhir, ia sudah aktif menghadirkan beberapa karya seni rupa seperti skesta sktesa dan lukisan lukisan yang dipamerkan di beberapa kota. Tahun lalu misalnya, Goenawan sudah berpameran di Semarang dan pada November lalu di Yogya. apakah ini sebuah loncatan? ‘Bagi saya, melukis bukan sebuah loncatan ke depan tetapi ke samping,’ katanya dalam pengantar buku pamerannya.
Pameran yang diselenggarakan di Museum Dan Tanah Liat, di selatan Yogya ini dihadiri para seniman, sahabat dan wartawan. Berjudul agak unik ‘Binatang’, dituturkan penulis Wahyudin yang menulis di buku pengantar pameran, jawaban Goenawan saat ia bertanya tentang tema pameran ini. “Saya menyimpan rasa bersalah di masa lalu dengan binatang. Suatu ketika saya menembak mati seekor burung . Saya gegabah melakukannya dan karena itu saya menyesal.” Wahyudin juga menyebutkan bahwa menurut Goenawan binatang merupakan makhuk yang menakjubkan , “Saya suka. Apalagi saat kecil saya dekat dengan cerita cerita binatang, ” katanya.
Yang menarik juga adalah dipamerkannya sketsa beberapa wayang dengan keterangan tentang apa, siapa dan kisah sosok wayang tersebut. Dari sosok Bhisma, Karna, Kresna, Kunti, Surti Kanti hingga Durna. Tokoh tokoh yang menyelimuti kisah Mahabaratha, sesepuh para Pandawa dan Kurawa. Tetapi juga ada skesta burug deruk yang diselamatkan nyawanya oeh Raja Usinara.
Tema Binatang, membuat pameran ini menampilkan karya karya GM yang menarik dan perlu dilihat.